언론보도자료 l 아태여성정보통신원의 국제협력, 연구개발 등의 활동은 국내외 언론을 통해 소개되고 있습니다.
Tertarik carousel Adopsi Indonesia-Kelamin Metode Pendidikan
JAKARTA – Korea Selatan tertarik untuk mempelajari program pengarusutamaan gender yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia. Mereka menilai Indonesia cukup berhasil memperkenalkan konsep persamaan hak antara pria dan wanita sejak tingkat pendidikan usia dini.
Hal tersebut disampaikan oleh Myonghee Kim, Direktur Jaringan Informasi Pusat (APWINC) Sookmyung Wanita Universitas Korea Selatan Asia Pacific Perempuan setelah Pelatihan Teknologi Informasi dan Kepemimpinan Perempuan yang diselenggarakan oleh UNESCO Unitwin di Universitas Pelita Harapan, 15-19 Agustus 2016.
Kim membawa seorang mahasiswa dari Korea Selatan ke Indonesia selama seminggu untuk belajar dan berbagi pengalaman tentang gender dan program kepemimpinan. “Saya menilai tampaknya logis untuk memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk hak-hak laki-laki dan perempuan, khususnya di bidang pendidikan,” katanya dalam siaran pers, Minggu (21/8).
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini dan Kebudayaan Departemen Ella Yulaelawati menjadi pementor kunci pada pelatihan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah lama menjalankan program pengarusutamaan gender di berbagai bidang. “Perempuan yang menjadi kepala daerah, CEO, anggota parlemen dan pejabat di kementerian / lembaga terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Ella.
Ella mengatakan, Direktorat PAUD sejak 2013 untuk menjalankan program “Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Girls ‘melalui Anak Usia Dini Berbasis Masyarakat dan Pengarusutamaan Awal”. Program ini mendorong kesetaraan gender di lembaga-lembaga anak usia dini.
Program ini telah menghasilkan partisipasi setara anak perempuan dan anak laki-laki. Jumlah peserta didik perempuan di TK pada tahun 2015 telah mencapai 1.156.777, atau hampir sama dengan laki-laki sebanyak 1.396.523.
Pada tingkat kelompok bermain, jumlah peserta didik perempuan dan laki-laki hampir seimbang. Pada 2015, sebanyak 737 176 pelajar perempuan dan laki-laki sebesar 845 557 orang.
Program ini dihargai penghargaan internasional oleh UNESCO pada tahun 2016. “Kami dianugerahi Hadiah UNESCO untuk Girl dan Pendidikan Perempuan di 2016. Penghargaan tingkat dunia diberikan perhatian karena bagi Indonesia yang dimulai memperkenalkan program pengarusutamaan gender sejak tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (ECD), “jelasnya. (esy / JPNN)